Kahfi Dirga Cahya
1106084280
Judul :
Buku Ajar 2 Manusia : Individu, Kelompok, Masyarakat dan Kebudayaan
Pengarang :
Evita E. Singgih, Miranda Diponegoro , Rosa Diniari, Pius Nugraha
Data Publikasi :Jakarta,
Lembaga Penerbit FE UI, II:27-28, 2011
Sebagai
mahluk sosial, individu memiliki kebutuhan yang kuat untuk hidup bersama dalam
kelompok dan melalui hidup berkelompok individu dapat mengembangkan
kemanusiaanya. Dengan demikian secara umum tidak ada individu yang tidak ingin
hidup bersama orang lain.
Menurut Tuckman ( Suzanne Jansz,
Karen Dowd dan Beth Scheider. 2009) kelompOk tumbuh dan berkembang melalui
serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming
(pembentukan), storming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melakukan atau
melaksanakan), adjourning
(penangguhan). Pada dasarnya setiap tahap memiliki karakteristik dan tantangan
yang berbeda bagi anggota dan pemimpin bersangkutan. Namun dalam kesempatan ini
akan dibahas dua tahap yang mempengaruhi pada awal munculnya kelompok. Tahap
itu ialah tahap pembentukan (forming)
dan goncangan (storming)
Tahap pertama yaitu pembentukan (forming)
Umumnya kelompok dibentuk untuk menyelesaikan tugas tertentu. Pada tahap
pembentukan (forming) ini, anggota
kelompok akan terlibat dalam kegiatan, seperti mendefinisikan tugas awal,
membahas bagaimana pemabgian tugas, memahami ruang lingkup tugas, tujuan tugas,
dan belajar tentang sumber daya (waktu, peralatan, personil) yang tersedia
untuk kelompok bekerja menyelesaikan tugas. Pada tahap ini, beberapa anggota
melakukan uji peran kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan,
dan membuat beberapa pengungkapan awal, namun kemajuan relative sedikit.
Kemudian setelah tahap pembentukan (forming), akan ada rintangan yang terjadi
dalam suatu kelompok. Tahap ini biasa disebut sebagai goncangan (storming). Pada tahap ini, di antara
anggota kelompok timbul beberapa perbedaan seperti arah kepemimpinan, gaya
kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk
akhir. Sama halnya dengan hubungan antar manusia lainnya, konflik tidak dapat
dihindari. Saat konflik pertama diantara anggota kelompok muncul, beberapa atau
semua anggota mulai merasa kurang antusias terhadap kelompok dan bahkan mungkin
saja meragukan kelompok akan mencapai tujuannya bersama – sama. Biasanya dalam
tahap goncangan, kelompok dalam kondisi konflik dan kacau, karena belum
ditetapkannya cara untuk berkomunikasi tentang perbedaan – perbedaan ini. Pada
tahap ini, peran anggota kelompok atau pemimpin adalah untuk menahan diri untuk
mengambil sisi, mendorong kelompok untuk mengembangkan saluran komunikasi, dan
membantu anggota kelompok lain agar terpusat pada tugas dan bukan pada
perbedaan pribadi. Perlu diingat bahwa tingkat ketegangan yang tepat dapat
memotivasi kelompk, akan tetapi tingkat ketegangan yang terlalu rendah dapat
mempengaruhi produktivitas kelompok.
Pada dasarnya, tahap – tahap awal
dalam kelompok merupakan sisi penting dalam perkembangan kelompok itu sendiri.
Ini dikarenakan kelompok pada tahap awal ditemukan berbagai macam rintangan.
Jika kita salah mengambil satu langkah saja dalam pengambilan keputusan, bisa
dipastikan kelompok tidak akan terbentuk sempurna atau bisa jadi hancur.
0 comments:
Posting Komentar