Recent News

Minggu, 25 Desember 2011

Review Buku MPKT A


Kahfi Dirga Cahya
1106084280
Judul                          : Buku Ajar 2 Manusia : Individu, Kelompok, Masyarakat dan Kebudayaan
Pengarang                  : Evita E. Singgih, Miranda Diponegoro , Rosa Diniari, Pius Nugraha
Data Publikasi           :Jakarta, Lembaga Penerbit FE UI, II:27-28, 2011
Sebagai mahluk sosial, individu memiliki kebutuhan yang kuat untuk hidup bersama dalam kelompok dan melalui hidup berkelompok individu dapat mengembangkan kemanusiaanya. Dengan demikian secara umum tidak ada individu yang tidak ingin hidup bersama orang lain.
            Menurut Tuckman ( Suzanne Jansz, Karen Dowd dan Beth Scheider. 2009) kelompOk tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming (pembentukan), storming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melakukan atau melaksanakan), adjourning (penangguhan). Pada dasarnya setiap tahap memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda bagi anggota dan pemimpin bersangkutan. Namun dalam kesempatan ini akan dibahas dua tahap yang mempengaruhi pada awal munculnya kelompok. Tahap itu ialah tahap pembentukan (forming) dan goncangan (storming)
            Tahap pertama yaitu pembentukan (forming) Umumnya kelompok dibentuk untuk menyelesaikan tugas tertentu. Pada tahap pembentukan (forming) ini, anggota kelompok akan terlibat dalam kegiatan, seperti mendefinisikan tugas awal, membahas bagaimana pemabgian tugas, memahami ruang lingkup tugas, tujuan tugas, dan belajar tentang sumber daya (waktu, peralatan, personil) yang tersedia untuk kelompok bekerja menyelesaikan tugas. Pada tahap ini, beberapa anggota melakukan uji peran kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan, dan membuat beberapa pengungkapan awal, namun kemajuan relative sedikit.
            Kemudian setelah tahap pembentukan (forming), akan ada rintangan yang terjadi dalam suatu kelompok. Tahap ini biasa disebut sebagai goncangan (storming). Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbul beberapa perbedaan seperti arah kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir. Sama halnya dengan hubungan antar manusia lainnya, konflik tidak dapat dihindari. Saat konflik pertama diantara anggota kelompok muncul, beberapa atau semua anggota mulai merasa kurang antusias terhadap kelompok dan bahkan mungkin saja meragukan kelompok akan mencapai tujuannya bersama – sama. Biasanya dalam tahap goncangan, kelompok dalam kondisi konflik dan kacau, karena belum ditetapkannya cara untuk berkomunikasi tentang perbedaan – perbedaan ini. Pada tahap ini, peran anggota kelompok atau pemimpin adalah untuk menahan diri untuk mengambil sisi, mendorong kelompok untuk mengembangkan saluran komunikasi, dan membantu anggota kelompok lain agar terpusat pada tugas dan bukan pada perbedaan pribadi. Perlu diingat bahwa tingkat ketegangan yang tepat dapat memotivasi kelompk, akan tetapi tingkat ketegangan yang terlalu rendah dapat mempengaruhi produktivitas kelompok.
            Pada dasarnya, tahap – tahap awal dalam kelompok merupakan sisi penting dalam perkembangan kelompok itu sendiri. Ini dikarenakan kelompok pada tahap awal ditemukan berbagai macam rintangan. Jika kita salah mengambil satu langkah saja dalam pengambilan keputusan, bisa dipastikan kelompok tidak akan terbentuk sempurna atau bisa jadi hancur.

0 comments:

Posting Komentar

Open Panel

Label

Blogroll

Labels