oleh Kahfi Dirga Cahya, 1106084280
Seni sulit untuk dijabarkan karena ide tentang
kesenian selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal ini juga didasari karena seni
melibatkan keindahan, rasa, simbol dan representasi. Arisoteles mengatakan, seni
adalah realisasi eksternal dari ide hakiki yang bersumber dari sifat alamiah
manusia untuk membuat imitasi. Seni bukan sekedar tiruan seni mengidolakan alam
dan memperbaiki kekurangannya. Dengan menggunakan kasus individual, seni
mencari nilai universal. Sedangkan, Leo Tolstoy mengatakan, seni adalah
kegiatan manusia yang terjadi ketika seorang manusia secara sadar menggunakan
tanda tanda eksternal tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang
pernah Ia alami kepada manusialainnya yang terpengaruh oleh perasaan - perasaan
tersebut dan ikut mengalaminya (What is Art 1898)
Ada 3 pendekatan terhadap seni. Pertama, dengan
melihat ciri – ciri objektif yang ada dalam karya karya seni dan mencari
persamaannya. Misalnya karya seni
mengandung unsure keindahan, mempunyai bentuk tertentu dan merupakan karya yang
utuh. Kedua, dengan melihat unsur subjektif dari sebuah peristiwa kesenian. Misalnya seni sering dikaitkan dengan niat
atau konsep senimannya. Seni mengekspresikan atau memancing emosi, seni menarik
penikmatnya untuk mengikuti atau menjauhi sikap estetik tertentu, seni membawa
kepuasan, menghidupkan imajinasi. Keitga, dengan melihat hubungan karya seni
dengan lingkugan sosialnya. Menurut pendekatan ini, karya seni adala karya yang
menyuarakan semangat sebuah jaman, suatu bangsa, golongan, dan ras.
Semua karya seni mempunyai bentuk dan isi. Bentuk
merupakan unsur-unsur karya seni, prinsip-prinsip disain,materi fisik yang
digunakan oleh si seniman. Bentuk berifat konkret dan mudah dijabarkan. Isi
lebih kompleks karena bersifat ide. Isi merupakan apa yang ingin digambarkan
oleh si seniman, dan bagaimana reaksi kita, sebagai individu, terhadap apa yang
ingin disampaikan dan yang benar-benar disampaikan. Isi juga mencakup hal – hal
yang mempengaruhi sebuah karya seni seperti agama, politik, dan kebudayaan.
Seni
memiliki berbagai jenis, diantaranya pertama Seni Pertujukan, contohnya teater,
film, tari, dan musik. Tipe dari jenis
ini adalah, audiovisual. (dapat dilihat dan didengar). Kedua, Seni Rupa.
Contohnya adalah lukis, batik, ukir, patung. Tipe jenis ini adalah visual
(hanya dapat dilihat). Dan terakhir adalah Seni sastra. Contohnya, novel,
puisi, drama, cerpen. Tipenya adalah tertulis (menggunakan bahasa verbal)
Seni
itu penting. Menurut John F. Kennedy, seni
bersifat politis dalam pengertian yang luas. Bukan sebagai enjata peperangan
tapi pengingat betapa sia-sianya peperangan antara manusia. Lain hal dengan
menurut Pablo Picasso, ia mengungkapkan semua anak adalah seniman. Seorang
seniman adalah wadah bagi segala perasaan yang dating dari segala tempat. Seni
bertujuan untuk membersihkan jiwa kita dari debu kehidupan sehari – hari. Seni
bukan kebenaran, seni adalah kebohongan yang membuat kita menyadari kebenaran.
Sedangkan menurut Albert Einstein fungsi paling penting dari seni dan ilmu
pengetahuan adalah untuk membangkitkan perasaan religius dan menjaganya agar
tetap hidup.
Mamfaat dari kesenian adalah, membedakan
manusia dari binatang, membuat hidup kita lebih berwarna, menstimulasi otak
kita untuk tertawa atau memberontak terhadap sesuatu, membuat kita lebih
kreatif, menjadi jalan untuk mengekspresikan perasaan, membuat kita lebih
bijaksana dan mawas diri, dan membuat manusia lebih manusiawi.
Seni juga membuat otak seimbang. Menurut Roger W. Sperry, manusia
mempunyai dua proses berfikir yang berbeda. Otak kanan bersifat visual
danmemproses informasi secara intuitif dan simultan. Otak kiri bersifat verbal
dan memproses informasi secara analitis dan teratur.
Seni memiliki berbagai macam sifat,
diantaranya, fungsional tetapi estetis, selalu berubah tetapi mempunyai cirri
yang sama, subjektif tetapi juga objektif, individual tetapi bernial universal,
dan lokal tetapi dapat melampaui batas Negara
Seni mempunyai tujuan, yaitu media menyampaikan
pesan, mempunyai tujuan tertentu yaitu menumbuhkan empati, imajinasi,
kreatifitas, moralitas, religious, dan menyeimbangkan otak kiri
(logika,rasional,analisis) dan kanan (intuitif, pemikiran random).
Hirarki kebutuhan ala Maslow, diantaranya ketuhanan, aktualisasi, estetika, pengetahuan, rasa dihargai, rasa memiliki
dan cinta, rasa aman, dan kebutuhan lahiriah
0 comments:
Posting Komentar