ZAMAN PERKEMBANGAN ISLAM
oleh
Atikah Trianawati
Buyung Abiyan
Dewi
Savitri
Fadlurahman
Hilman Arief
Kahfi Dirga Cahya
Muhammad Arief R
Makalah
Mata Kuliah MPK Agama Islam
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2011
A.
Zaman Nabi Muhammad
·
ISLAM MASA RASULULLAH DI MEKKAH
Nabi Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal, tahun
gajah, kira-kira 571 masehi. Pada tanggal 17 Ramadhan, beliau menerima wahyu
pertama kali yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Pada saat itu pula Nabi dinobatkan
sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia.
-
Penyiaran Islam secara Sembunyi-Sembunyi
Ketika wahyu pertama turun, Nabi belum
diperintah untuk menyeru umat manusia menyembah dan mengesakan Allah SWT. Pada
saat sedang menunggu itulah kemudian turun wahyu yang kedua (Qs.
Al-Mudatstsir:1-7) yang menjelaskan akan tugas Rasulullah SAW yaitu menyeru
ummat manusia untuk menyembah dan mengesakan Allah SWT
-
Penyiaran Islam secara Terang-Terangan
Turunlah firman Allah SWT, surat Al-Hijr:94
yang memerintahkan agar Rasulullah berdakwa secara terang terangan.
·
RASULULLAH SAW MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM DI MADINAH
Ketika beliau sampai di Madinah, disambut dengan syair-syair dan penuh
kegembiraan oleh penduduk Madinah. Islam
mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang memungkinkan bagi
Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya, menyampaikan ajaran Islam dan
menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah tiba dan diterima penduduk
Yastrib, Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk Madinah. Sehingga disamping
sebagai kepala/ pemimpin agama, Nabi SAW juga menjabat sebagai kepala
pemerintahan / Negara Islam Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi meletakkan
dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar, adapun dasar-dasar tersebut
adalah:
1. Mendirikan Masjid sebagai tempat peribadatan dan pertemuan, mengadili perkara dan sebagainya.
2. Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin.
2. Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin.
3. Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim
4. Melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru
B. Zaman Al-Khulafa’ Al-Rasyidun
Periode
kepemimpinan islam oleh al-Khulafa’ al-Rasyidun dimulai setelah wafatnya
Rasulullah s.a.w. Pada masa pemerintahan Abu Bakar al-Shiddiq (11-13H/ 632-634)
suku-suku bangsa Arab tidak mau lagi tunduk kepada pemerintahan Madinah. Hal
ini dikarenakan bangsa Arab menganggap bahwa perjanjian damai yang dicetuskan
oleh Nabi Muhammad s.a.w telah usai setelah Nabi Muhammad s.a.w wafat. Pada masa pemerintahan
Umar (13-23 H/634-644 M) kekuasaan islam meliputi Jazirah Arabia, Palestina,
Syria, sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Pemerintahan diatur menjadi
delapan wilayah provinsi ; Mekkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah,
Palestina, dan Mesir. Pemerintah juga mengatur pembayaran gaji dan pajak tanah.
Mendirikan lembaga pengadilan, membentuk jawatan kepolisian dan jawatan
pekerjaan umum. Masa
Pemerintahan Utsman
(23-35 H/ 644-655M) islam berhasil memperluas wilayahnya sampai ke Armenia,Tunisia,Cyprus,
Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia. Utsman berjasa karena telah
membangun bendungan untuk irigrasi, jalan-jalan, jembatan, masjid dan
memperluas masjid Nabawi. Tetapi kematian beliau dikarenakan adanya kaum
pemberontak yang membunuhnya. Lalu kaum muslimin membaiat Ali bin Abi Thalib
sebagai pengganti Utsman.
Dalam
Pemerintahan Ali (35-41
H/ 655-661 M) terjadi pergolakan internal, hal ini dikarenakan beliau telah
mengganti gubernur yang telah diangkat oleh Utsman, meminta kembali tanah yang
sebelumnya telah pemerintah hadiahkan untuk warga, menerapkan kembali sistem
distribusi pajak tahunan yang pernah diterapkan oleh Umar. Dan ada diantaranya
yang merasa tidak puas dalam penanganan kasus pembunuhan Utsman. Sampai
terjadinya pemberontakan Muawiyah bin Abi Sufyan terhadap Ali bin Abi Thalib.
Dan pada akhirnya terjadilah perang Shiffin yang diakhiri dengan arbitrase
antara Ali dan Muawiyah.
Kemudian
Muawiyah bin Abi Sufyan mulai berkuasa setelah Sayyidina Ali wafat. Sejak itu
pemerintahan al-Khulafa’ al-Rasyidun mulai berakhir dikarenakan Muawiyah yang
merupakan pendiri Dinasti Umayah mulai menerapkan sistem monarki. Sistem
pemerintahan al-Khulafa’ al-Rasyidun yang menggunakan syura diganti dengan
kerajaan yang bersifat absolut. Pada
masa ini islam terpecah menjadi beberapa golongan. Ada yang memihak Ali, ada
yang memihak Muawiyah , ada yang netral dan ada yang menentang semuanya.
C. Zaman Bani
Umayah
Daulah
Bani Umayah yang ibukota pemerintahannya di Damaskus berlangsung selama 91
tahun diperintah oleh 14 orang khalifah. Bani Umayah didirikan oleh Muawiyah
Bin Abu Sufian pada tahun 661 M. Beliau keturunan dari Bani Umayah, mantan Gubernur
Syam dan seorang pemimpin yang pintar dan mempunyai pikiran yang tajam.
Kerajaan Bani Umayah dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kelahiran (661-705 M),
zaman kemajuan dan pembangunan (705-724 M) dan zaman kehancuran (724-750 M). Pada
zaman ini, masyarakat Islam tediri dari golongan pemerintah, kaum Mawali,
golongan Zimmi dan golongan hamba.
Golongan
Pemerintah
Golongan
pemerintah didasari oleh keluarga dari Bani Umayah. Kerajaan ini diperintah
oleh dua keluarga besar yaitu keluarga Abu Sufian (23 tahun) dan keluarga
Marwan (68 tahun). Terdapat 3 orang Khalifah dari keluarga Abu Sufian iaitu Muawiyah
Bin Abu Sufian (661-680), Yazid Bin Muawiyah (680-683) dan Muawiyah Bin Yazid
(683). Bagi keluarga Marwan, terdapat 11 orang Khalifah dimana kumpulan pertama
dimulakan oleh Marwan I Bin al-Hakam (684-685) dan diakhiri oleh Hisham Bin
Abdul Malik (724-743).
Golongan Mawalli
Terdapat
dua pandangan bagi golongan Mawalli. Pandangan pertama berorientasi negatif.
Pandangan ini di dukung oleh J. Wellhausen, Goldziher dan Belyaev. Mereka berpendapat
bahwa Mawali tidak mempunyai tempat dalam pemerintahan. Pandangan kedua berorientasi positif. Dari
segi pemerintahan, mereka dianggap memiliki peran penting
Faktor Keemasan Kerajaan Bani
Umayah
Faktor keemasan kerajaan Bani Umayah
yaitu, pertama kepintaran
dan kebijaksanaan khalifah, penguasaan ilmu pengetahuan., ekonomi
yang stabil, hubungan
baik antara kerajaan dan rakyat, dan semangat jihad yang tinggi.
Peradaban Islam Pada Masa Bani
Umayah
Organisasi militer yang kuat dan
arsitektur yang berkemban pesat.
Gerakan Penentang Bani
Umayah
·
Gerakan Azariqah : Gerakan ini dipimpin oleh Azraq Bin Nafi
·
Gerakan Najaiyah : Gerakan ini diasaskan oleh Najdah Bin Amir al-Hanafi
·
Kaum
Syiah : Penentangan bermula sejak zaman Muawiyah
Bin Abu Sufian.
D. Bani Abassiyah
Didirikan
oleh Abdullah al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas bin
Abdul Muthalib (kakek Nabi SAW). Pola pemerintahan yang dianut sesuai dengan
perubahan pada politik, sosial, dan budaya. Periode Bani Abbas
dibagi menjadi lima :
1. Periode
Pengaruh Persia pertama (750-847M)
2. Periode
pengaruh Turki pertama (847-945M)
3. Peridoe
kekuasaan Dinasti Bawah/Periode Persia kedua (945-1055M)
4. Periode
kekuasaan Bni Saljuk/ Periode pengaruh Turki kedua (1055-1194M)
5. Periode
bebas dari pengaruh Dinasti lain (1194-1258M)
Banyak
Mazhab-mazhab hukum Islam yang bermunculan sebagai respon kebebasan dalam
mengemukakan pendapar dan menggali ilmu pengetahuan. Imam-imam mazhab yang
terkenal yaitu Abu Hanifah (w. 150-767 M), Malik bin Anas (w. 178H/795M),
Muhammad bin Idris al-Syafi’i (w. 204H/820M), Ahmad Bin Hanbal (240H/855M).
(Badri Yatim, 2001:56-57).
Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Tak
ada gading ang tak retak. Mungkin pepatah inilah ang sangat pas untuk dijadikan
cermin atas kejayaan ang digapai bani Abbasiah. Meskipun Daulah Abbasiyah
begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun
akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya runtuh. Menurut
beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu :
Faktor
Internal
·
Mayoritas kholifah
Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas
dan kewajiban mereka terhadap negara.
·
Luasnya wilayah kekuasaan
kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan.
·
Semakin kuatnya pengaruh
keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan
atas posisi mereka.
·
Perang
salib yang memakan banyak korban
E. Turki Usmani
Sejak mundur dan berakhirnya era Abbasiyah, keadaan politik
umat Islam mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar: Turki Usmani di
Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Dari ketiganya, Turki Usmani
adalah yang terbesar dan terlama, dikenal juga dengan imperium islam. Dengan
wilayahnya yang luas membentang dari Afrika Utara, Jazirah Arab, Balkan hingga
Asia Tengah, Turki Usmani menyimpan keberagaman bangsa, budaya dan agama, Turki
usmani mampu berkuasa selama kurang lebih 6 abad berturut-turut. Pada masa Usman I,
kota Broessa (1317 M) diperbatasan Bizantium dapat ditaklukkan. Turki Usmani
berhasil menaklukkan Azmir (Smirna), Thawasyanli, Uskandar Ankara, dan
Gallipoli, bagian benua Eropa.
MASA
KEJAYAAN TURKI USMANI
Pada awalnya kerajaan Turki Usmani
hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, namun dengan adanya dukungan militer,
tidak beberapa lama Usmani menjadi Kerajaan yang besar bertahan dalam kurun
waktu yang lama. Setelah Usman meninggal pada 1326, puteranya Orkhan (Urkhan)
naik tahta pada usia 42 tahun. Pada periode ini tentara islam pertama kali
masuk ke Eropa. Pada masa Murad
I berhasil menaklukkan banyak daerah, seperti Adrianopal, Masedonea, Bulgaria,
serbia dan Asia kecil. Namun yang paling monumental adalah penaklukan dikosovo. Bayazid menggantikan ayahnya, ia
terkenal dengan gelar Ildrim/Eldream. Bayazid dengan cepat menaklukkan daerah
dan memperluas di Eropa.
Turki Usmani dipimpin oleh Muhammad,
akhirnya ia berhasil mengembalikan Turki Usmani seperti sediakala, meskipun is
tidak melakukan perluasan dan penaklukkan, Muhammad berhasil membawa Turki
Usmani stabil kembali dengan keberhasilan ini, ia di sejajarkan oleh sejarawan
dengan Umar II dari dinasti Bani Umaiyah. Penggantinya Murad II adalah
Muhammad II dalam sejarah terkenal dengan Muhammad Al-Fatih, ia berhasil
menaklukkan kota konstantinopel pertama kali yang telah dicita-citakan sejak
khalifah Usman bin Affan.
Selanjutnya pada tahun 1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi
penguasa baru di kerajaan Turki Usmani menggantikan Salim I dan dia dijuluki
Sulaiman Al-Qanuni
MASA KEMUNDURAN TURKI USMANI
Periode
ini dimulai saat terjadinya perjanjian Carltouiz, 26 Januari 1699 M antara
Turki Usmani dengan Australia, Rusia,Polandia, Vanesia, dan Inggris, isi
perjanjian tersebut diantaranya adalah Australia dan Turki terikat perjanjian
selama 25 tahun. Intinya hampir menguras habis wilayah Turki.
F. Islam Modern
Masalah Di Timur Tengah
Konflik di Timur Tengah yang terjadi selama
ini sepanjang abad ke-20 sampai memasuki abad ke-21. Gambaran dari kompleksitas
konflik di kawasan itu adalah perang Palestina-Israel yang berkepanjangan dan
cenderung semakin frontal; perang Teluk (Irak vs Iran) yang meski telah berlalu
masih menyisakan perpecahan rakyat Irak; invasi militer AS dan sekutu-sekutunya
di kawasan yang telah memperuncing konflik sektarian di negara yang telah
mereka duduki (seperti di Irak sekarang) serta negara-negara di sekitarnya.
Pemerintahan Islam Bukan Monarki
Islam
tidak mengakui sistem monarchi, maupun yang sejenis dengan sistem
monarchi. Kalau sistem monarchi, pemerintahannya menerapkan sistem waris (putra
mahkota), Sedangkan sistem pemerintahan Islam tidak mengenal sistem waris.
Namun, pemerintahan akan dipegang oleh orang yang dibai'at oleh umat dengan
penuh ridha dan bebas memilih.
Pemerintahan Islam Bukan Republik
Sistem pemerintahan Islam juga bukan
sistem republik. Dimana sistem republik berdiri di atas pilar sistem demokrasi,
yang kedaulatannya jelas di tangan rakyat. Sementara sistem pemerintahan Islam
berdiri di atas pilar akidah Islam, serta hukum-hukum syara'. Dimana
kedaulatannya di tangan syara', bukan di tangan umat.
Pemerintahan Islam Bukan Kekaisaran
Sistem pemerintahan Islam juga bukan sistem
kekaisaran, Sebab wilayah yang diperintah dengan sistem Islam tidak sama dengan
wilayah yang diperintah dengan sistem kekaisaran. Bahkan, berbeda jauh dengan sistem
kekaisaran, sebab sistem ini tidak menganggap sama antara ras satu dengan yang
lain dalam hal pemberlakuan hukum di dalam wilayah kekaisaran.
Pemerintahan Islam Bukan Federasi
Sistem pemerintahan Islam juga bukan
sistem federasi, yang membagi wilayah-wilayahnya dalam otonominya
sendiri-sendiri, dan bersatu dalam pemerintahan secara umum. Tetapi sistem
pemerintahan Islam adalah sistem kesatuan.
Daftar Pustaka
Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam. PT Raja Grafindo Pustaka. Bandung.
http://jamilkusuka.wordpress.com/2010/04/16/perkembangan-agama-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw-sampai-masa-khulafaur-rasyidin/
http://www.geocities.ws/cominglucky/islamumayyah.htm
http://www.sabah.edu.my/cwm010/baniumaiyah.htm
http://students.sunan-ampel.ac.id/irmanto/2010/04/10/peradaban-islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/12/10/sejarah-kerajaan-turki-ustmani/
http://politikana.com/baca/2011/02/03/tanpa-ideologi-organisasi-dan-pempimpin-pergerakan-tidak-akan-terjadi-revolusi-di-mesir.html
http://blog.re.or.id/hukum-kebodohan-dalam-masalah-agama-yang-dapat-dihindari-mukalaf.htm
http://keyzaja.blogspot.com/2010/01/kebangkitan-dan-peranan-islam-dalam.html
http://jamilkusuka.wordpress.com/2010/04/16/perkembangan-agama-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw-sampai-masa-khulafaur-rasyidin/
http://www.geocities.ws/cominglucky/islamumayyah.htm
http://www.sabah.edu.my/cwm010/baniumaiyah.htm
http://students.sunan-ampel.ac.id/irmanto/2010/04/10/peradaban-islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/12/10/sejarah-kerajaan-turki-ustmani/
http://politikana.com/baca/2011/02/03/tanpa-ideologi-organisasi-dan-pempimpin-pergerakan-tidak-akan-terjadi-revolusi-di-mesir.html
http://blog.re.or.id/hukum-kebodohan-dalam-masalah-agama-yang-dapat-dihindari-mukalaf.htm
http://keyzaja.blogspot.com/2010/01/kebangkitan-dan-peranan-islam-dalam.html
0 comments:
Posting Komentar